Laporan Keuangan

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

  • Oleh: Admin
  • Diunggah 16 Oktober 2020

Arus kas dari aktivitas pembiayaan atau cash flow from financing activities (CFF) adalah bagian dari laporan arus kas perusahaan, yang menunjukkan arus kas bersih yang digunakan untuk mendanai perusahaan. Aktivitas pembiayan termasuk transaksi hutang, ekuitas, dan deviden.

Arus kas dari aktivitas pembiayan memberi investor informasi tentang kekuatan keuangan perusahaan dan seberapa baik struktur modal perusahaan dikelola.

Rumus untuk CFF

Investor dan analis menggunakan rumus berikut ini untuk menentukan apakah suatu bisnis dalam kondisi keuangan yang sehat.

CFF = CED - (CD + RP)

Keterangan

  • CED = arus kas masuk dari penerbitan ekuitas atau hutang
  • CD = Kas yang dibayarkan sebagai deviden
  • RP = Pembelian kembali hutang dan ekuitas

Sebagai contoh, berikut ini informasi perusahaan pada bagian kegiatan pembiayaan dari laporan arus kas:

  • Pembelian saham kembali = $ 1.000.000 (Arus kas keluar)
  • Penerimaan dari hutang jangka panjang = $ 3.000.000 (Arus kas masuk)
  • Pembayaran hutang jangka panjang = $500.000 (Arus kas keluar)
  • Pembayaran deviden = $400.000 (Arus kas masuk)

Maka, CFF perusahaan tersebut akan seperti ini:

$3.000.000 - ($1.000.000 + $500.000 + $400.000) atau $1.900.000

Arus kas pada Laporan Keuangan

Laporan arus kas adalah satu dari tiga laporan keuangan penting yang menunjukkan kondisi keuangan suatu perusahaan. Dua laporan keuangan penting lainnya adalah neraca dan laporan laba rugi. Neraca menunjukkan aset dan kewajiban serta ekuitas pemegang saham pada waktu tertentu. Laporan laba rugi fokus pada pemasukan dan pengeluaran perusahaan. Laporan arus kan mengukur uang yang dihasilkan atau digunakan oleh perusahaan pada periode tertentu. Laporan laba rugi memiliki tiga bagian, yaitu

  1. Arus kas dari operasional atau Cash flow from operating (CFO) menunjukkan jumlah kas yang dimiliki perusahan yang berasal dari kegiatan atau operasional reguler bisnis. Bagian ini meliputi piutang usaha, hutang usaha, amotisasi, depresiasi, dan lain-lain.
  2. Arus kas dari investasi atau Cash flow from investing (CFI) mencerminkan pembelian dan penjualan modal aset perusahaan. CFI melaporkan selisih perubahan pada posisi kas perusahaan sebagai akibat laba rugi dari investasi seperti pabrik dan peralatan. Dalam bisnis, investasi tersebut dianggap sebagai investasi jangka panjang.
  3. Arus kas dari aktifitas pendanaan atau cash flow from financing activities (CFF) mengukur pergerakan kas antara perusahaan dengan pemiliki perusahaan, investor, dan kreditur. Laporan ini menunjukkan dana arus kas bersih digunakan untuk menjalankan perusahaan termasuk hutang, ekuitas, dan deviden.

Investor juga bisa mendapatkan informasi tentang aktifitas CFF pada bagian ekuitas dan hutang jangka panjang di dalam neraca dan juga catatan kaki.

Modal dari Hutang atau Ekuitas

CFF menunjukkan perusahaan mana yang menaikkan kasnya untuk mempertahankan atau menumbukan operasionalnya. Sumber modal perusahaan bisa dari hutang atau ekuitas. Ketika perusahaan memiliki hutang, biasanya menerbitkan obligasi atau mengambil pinjaman dari bank. Bagaimanapun juga, perusahaan harus bisa membayar bungan kepada pemegang obligasi dan kreditor sebagai kompensasi mereka telah meminjamkan uangnya kepada perusahaan.

Ketika perusahaan memilih rute ekuitas, perusahaan menerbitkan saham yang dibeli investor. Beberapa perusahaan melakukan pembayaran deviden kepada pemegang saham, yang merupakan biaya ekuitas bagi perusahaan.

Positif dan Negatif CFF

Pendanaan hutang dan ekuitas tercermin pada arus kas dari bagian pendanaan, yang bervariasi mulai dari struktur modal yang berbeda, kebijakan deviden, atau jangka waktu hutang yang mungkin dimiliki perusahaan.

Transaksi yang menyebabkan arus kas positif dari aktifitas pendanaan yaitu

  • Menerbitkan ekuitas atau saham, yang dijual ke investor
  • Meminjam hutang dari kreditur atau bank
  • Menerbitkan obligasi, yang hutangnya dibeli oleh investor

Angka positif pada arus kas dari aktifitas pendanaan berarti semakin banyak kas yang mengalir ke perusahaan daripada keluar, maka akan meningkatkan aset perusahaan.

Transaksi yang menyebabkan arus kas negatif dari aktifitas pendanaan yaitu

  • Saham yang dibeli kembali
  • Deviden
  • Pembayaran hutang

Nilai negatif CFF menunjukkan perusahaan sedang membayar hutang, tapi juga berarti perusahaan sedang menarik hutang atau membuat pembayaran deviden dan pembelian saham kembali, yang membuat investor mungkin merasa lega.

Perhatian Khusus Investor tentang CFF

Perusahaan yang sering mengkonversi hutang atau ekuitas baru menjadi kas mungkin akan menunjukkan positif arus kas dari aktifitas pendanaan. Namun, itu juga bisa menjadi tanda bahwa perusahaan sedang tidak menghasilkan pendapatan yang cukup. Juga, ketika suku bunga naik, maka biaya pembayaran hutang juga naik. Investor akan melihat lebih dalam karena arus kas positif bukan pertanda baik bagi perusahaan yang sudah dibebani banyak hutang.

Sebaliknya, jika perusahaan membeli kembali saham dan menerbitkan deviden sementara pendapatan perusahaan berkinerja buruk, maka mungkin menjadi pertanda bahaya. Manajemen perusahaan mungkin berusaha untuk menopang harga sahamnya, membuat investor senang, tapi tindakan mereka mungkin bukan yang terbaik untuk jangka panjang perusahaan.

Perubahan siginifikan apa saja pada arus kan dari aktifitas pemdanaan harus mendorong perusahaan untuk menginvestigasi transaksi. Ketika menganalisa laporan arus kas perusahaan, penting untuk mempertimbangkan masing-masing dari bagian yang berkontribusi pada perubahan keseluruhan pada posisi kas perusahaan.

Artikel Terkait

Artikel Terbaru