Laporan Keuangan

Definisi Neraca Keuangan

  • Oleh: Admin Tes
  • Diunggah 16 September 2020

Neraca adalah laporan keuangan yang berisikan laporan aset perusahaan, kewajiban dan modal pemegang saham pada waktu tertentu, dan memberikan dasar untuk menghitung tingkat pengembalian dan mengevaluasi struktur modalnya. Neraca merupakan laporan keuangan yang memberikan gambaran apa yang perusahaan miliki dan hutangnya, serta jumlah yang diinvestasikan oleh pemegang saham.

Neraca digunakan bersama dengan laporan keuangan penting lainnya seperti laporan laba rugi dan laporan arus kas dalam melakukan analisis fundamental atau menghitung rasio keuangan.

Rumus Neraca

Neraca menganut persamaan akuntansi berikut ini, dimana aset pada satu sisi, dan kewajiban ditambah modal pemegang saham pada sisi lain harus seimbang:

Aset = Kewajiban + Modal Pemegang Saham

Rumus ini punya pemahaman berikut: perusahan harus membayar untuk seluruh kepemilikannya (aset) dengan cara meminjam uang (mengambil kewajiban) atau mengambil dari investor (menerbitkan ekuitas pemegang saham)

Contohnya, bila perusahaan mengambil pinjaman 5 tahun dari bank sebesar 4.000 dollar AS atau sekitar 59 juta rupiah. Kewajiban perusahaan tersebut (khususnya, akun hutang jangka panjang) akan juga meningkat sebesar 4000 dollar AS untuk menyimbangkan kedua sisi kolom. Jika perusahaan mengambil dari investor sebesar 8.000 dollar AS atau sekitar 118 juta rupiah, maka asetnya akan meningkat sesuai dengan nominal tersebut, begitu juga dengan modal pemegang saham. Seluruh pendapatan yang dihasilkan perusahaan melebihi pengeluarannya akan masuk ke dalam akun modal pemegang saham. Pendapatan ini akan seimbang pada kolom aset dalam bentuk uang tunai, investasi, inventaris, atau aset-aset lainnya.

Aset, kewajiban, dan modal pemegang saham masing-masing terdiri dari beberapa akun yang lebih kecil yang mengklasifikasikan spesifikasi keuangan perusahaan. Akun ini sangat bervariasi berdasarkan industrinya, dan istilah yang sama bisa memiliki implikasi yang berbeda tergantung pada sifat bisnisnya. Namun, secara luas ada beberapa komponen umum yang kemungkinan besar akan ditemukan investor.

Neraca menggambarkan keadaan keuangan perusahaan pada waktu tertentu. Karena alasan tersebut, neraca harus dibandingkan dengan periode sebelumnya. Selain itu juga dibandingkan dengan bisnis lainnya pada industri yang sam karena industri yang berbeda memiliki pendekatan yang unik.

Jumlah rasio yang berasal dari neraca, membantu investor untuk memahami dan merasakan seberapa sehat perusahaan tersebut. Ini termasuk rasio hutang terhadap modal (the debt-to-ewuity ratio) dan rasio uji asam (the acid-test ratio), bersamaan dengan rasio lainnya. Laporan laba rugi dan laporan arus kas juga memberikan konteks yang berharga untuk menilai keuangan perusahaan, termasuk juga catatan dan tambahan dalam laporan laba rugi yang mungkin merujuk kembali ke neraca.

Aset

Dalam kolom aset, akun diurutkan dari atas ke bawah berdasarkan likuiditasnya yaitu kemudahan untuk dikonversi menjadi uang tunai. Aset dibagi menjadi aset lancar yang mana dapat dikonversi menjadi uang tunai dalam satu tahun atau kurang, dan aset tidak lancar atau aset jangka panjang yang tidak dapat dikonversi menjadi uang tunai.

Berikut ini ada urutan umum akun-akun dalam aset lancar

  • Kas dan setara kas (cash and cash equivalents) adalah aset yang paling cari dan mencakup surat hutang jangka panjang (Treasury Bill) dan sertifikat deposito jangka pendek, serta mata uang asing yang dianggap stabil dan kuat (hard currency).
  • Surat Berharga (Marketable Securities) adalah dokumen bernilai yang diterbitkan oleh perusahaan dengan tujuan untuk tidak memiliki jangka panjang, tapi dijual lagi dalam waktu yang tidak terlalu lama.
  • Piutang Usaha (Accounts Receivable) mengacu pada uang yang dihutang pelanggan ke perusahaan, termasuk estimasi piutang yang tidak tertagih karena ada propoisi tertentu dari pelanggan yang kemungkinan tidak akan membayar.
  • Inventaris (Inventory) ada barang-barang yang tersedia untuk dijual, dinilai biaya rendah atau harga pasar.
  • Biaya dibayar dimuka (Prepaid Expense) merupakan nilai yang telah dibayarkan seperti asuransi, kontrak iklan atau sewa.

Aset jangka panjang meliputi berikut ini

  • Investasi Jangka Panjang (Long-term Investment) adalah sekuritas yang tidak akan atau tidak bisa dicairkan tahun depan.
  • Aset Tetap (Fixed Asset) termasuk tanah, mesin, peralatan, bangunan dan aset lainnya yang padat modal dan tahan lama.
  • Aset Tidak Berwujud (Intangible Asset) termasuk aset non-fisik namun memiliki nilai seperti kekayaan intelektual dan goodwill. Secara umum, aset tidak berwujud hanya tercata di neraca bila aset tersebut diperoleh, daripada dikembangkan sendiri. Nilainya mungkin dapat disederhanakan dengan cara tidak memasukkan logo yang dikenal secara global atau dilebih-lebihkan nilainya.

Kewajiban (Liabilities)

Kewajiban atau Liabilities merupakan uang yang harus dibayara perusahaan kepada pihak luar, mulai dari tagihan yang harus dibayarkan kepada pemsok barang (supplier) hingga bunga obligasi yang diterbitkan kepada kreditur untuk disewakan, utilitas, dan gaji. Kewajiban Lancar (Current Liabilities) adalah keajiban yang jatuh tempo  dalam satu tahun dan masuk dalam kolom tanggal jatuh tempo. Kewajiban jangka panjang akan jatuh tempo pada satu titik setelah satu tahun.

Akun kewajiban lancar meliputi

  • Hutang jangka panjang yang jatuh tempo (Current portion of long term debt)
  • Hutang bank (Bank indebtedness)
  • Hutang bunga (Interest Payable)
  • Upah dibayar (Wages payable)
  • Pembayaran diawal pelanggan (Customer prepayment)
  • Hutang deviden dan lainnya
  • Premi yang diterima dan diterima dimuka
  • Hutang lancar (accounts payable)

Kewajiban jangka panjang meliputi

  • Hutang jangka panjang: bunga dan pokok obligasi yang diterbitkan
  • Kewajiban dana pensiun: uang yang harus dibayarkan perusahaan ke dalam rekening pensiun karyawannya.
  • Kewajiban pajak yang ditangguhkan: pajak yang telah diperoleh tapi tidak dibayarkan pada tahun berikutnya. Selain waktu, angka ini merekonsiliasi perbedaan antara persyaratan laporan keuangan dan cara pajak dinilai seperti penghitungan depesiasi atau penyusutan.

Beberapa kewajiban dianggap di luar neraca yang artinya kewajiban tidak akan muncul pada neraca

Modal Pemegang Saham (Shareholders’ Equity)

Modal pemegang saham juga disebut sebagai aktifa bersih (net assets), karena setara dengan total aset perusahaan dikurangi kewajibannya, yang mana hutangnya kepada bukan pemagang saham.

Laba yang ditahan (retained earning) adalah laba bersih perusahaan yang diinvestasikan kembali ke dalam bisnis atau digunakan untuk membayar hutang, sedangkan sisanya diberikan kepada pemegang saham dalam bentuk deviden.

Treasury stock adalah istilah dimana saham perusahaan dibeli kembali dari peredaran. Namun nantinya bisa dijual dikemudian hari untuk menambah uang tunai atau sebagai cadangan untuk menghindari pengambilalihan perusahaan.

Beberapa perusahaan menerbitkan saham preferen (preferred stock), yang akan didaftarkan terpisah dari saham biasa (common stock) di bawah modal pemegang saham. Saham preferen diberikan nilai yang berubah-ubah, sedangkan saham biasa pada beberapa kasus tidak berpengaruh dengan nilai pasar saham dan seringkali nilai nominalnya sebesar 0,01 dollar AS. Akun saham biasa dan saham preferen dihitung dengan mengalikan nilai saham dan jumlah saham yang diterbitkan.

Tambahan modal yang dibayarkan atau kelebihan modal menunjukkan jumlah yang telah diinvestasikan pemegang saham melebihi akun saham biasa dan saham prefere, yang berdasarkan nilai dibandingkan harga pasar. Modal pemegang saham tidak langsung berhubungan dengan kapitalisasi pasar perusahaan: yang terakhir berdasarkan harga saham saat ini, sedangkan modal yang dbayarkan adalah jumlah dari modal yang telah dibeli dengan harga berapa pun.

Batasan Neraca

Neraca merupakan informasi yang tidak ternilai bagi investor dan analis, namun, neraca memiliki beberapa kekurangan. Karena neraca hanya menginformasikan pada waktu tertentu, serta hanya dapat menggunakan perbedaan antara titik waktu saat ini dengan titik waktu sebelumnya. Karena neraca itu statis, maka banyak rasio keuangan menggunakan data termasuk nerasa dan laporan keuangan yang lebih dinamis, dan juga laporan arus kas untuk menunjukkan gambaran penuh mengenai apa yang terjadi pada bisnis perusahaan tersebut.

Sistem akuntansi yang berbeda dan cara mengatur penyusutan dan inventaris juga akan mengubah angka yang ditampilkan pada neraca. Karena itulah, manajer memiliki kemampuan untuk mengolah angka agar telihat menguntungkan. Perhatikan catatan kaki pada neraca agar bisa menentukan sistem mana yang digunakan dalam sistem akuntansi mereka dan memperhatikan masalah yang muncul.

Artikel Terkait

Artikel Terbaru