Para investor membandingkan margin laba operasional perusahaan dengan kompetitornya atau indeks tolak ukur seperti indeks Standard & Poor’s 500. Sebagai contoh, rata-rata margin laba operasional untuk S&P 500 itu 10,31% untuk kuartal keempat tahun 2018. Perusahaan yang memiliki operating profit margin yang lebih tinggi dari 10,31% akan unggul di pasaran. Namun penting untuk dipertimbangkan bahwa rata-rata laba bersih itu bervariasi secara signifikan antar industri.
Margin laba operasional salah satu rasio profitabilitas utama yang digunakan investor dan analis untuk mengevaluasi perusahaan. Margin operasional dianggap sebagai indikator baik seberapa efisiennya perusahaan mengelola pengeluaran karena memberitahukan jumlah pendapatan yang didapat perusahaan setelah menutupi hampir semua biaya tetap dan biaya variabel, kecuali pajak dan bunga.
Margin laba operasional memberikan informasi kepada pemilik bisnis dan investor tentang seberapa efisiennya suatu perusahaan dapat mengubah pendapatan menjadi keuntungan setelah memperhitungkan semua biaya yang diperlukan untuk menjalankan bisnis. Metrik profitabilitas ini membagi atau memisahkan pendapatan operasional perusahaan dengan total pendapatannya. Terdapat 2 komponen dalam memperhitungkan margin laba operasional yaitu pendapatan dan laba operasi.
Pendapatan berada paling atas pada laporan laba rugi perusahaan. Pendapatan atau penjualan bersih, mencerminkan jumlah dari pendapatan yang dihasilkan dari penjualan barang atau jasa. Pendapatan hanya mengacu pada arus kas yang positif, yang secara langsung dikaitkan ke operasional utama.
Laba operasional muncul paling bawah dalam laporan laba rugi. Ini adalah turunan dari laba kotor. Laba kotor adalah pendapatan dikurangi semua biaya yang terkait dengan produksi barang yang dijual, yang disebut Harga Pokok Penjualan (HPP). Karena laba kotor lebih terlihat sederhana pada profitabilitas perusahaa, laba operasional selangkah lebih maju dengan mengurangi semua biaya tambahan, administrasi, dan biaya operasional dari laba kotor. Pengeluaran apapun dilakukan agar bisnis teap berjalan juga termasuk seperti sewa, utilitas, penggajian, tunjangan karyawan, dan premi asuransi.
Dengan membagi laba operasional dengan total pendapatan, margin laba operasional menjadi perhitungan yang lebih sederhana. Laba operasional dilaporkan dalam rupiah, sedangkan margin laba terkait dilaporkan dalam bentuk persentase dari setiap pendapatan. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Laba Operasional
Margin Laba Operasiona = ----------------------------- x 100
Pendapatan
Salah satu cara terbaik untuk menilai efisiensi operasional perusahaan adalah dengan menentukan margin operasional perusahaan dari waktu ke waktu. Margin operasional yang meningkat menunjukkan perusahaan yang mengelola biayanya dan meningkatkan labanya sendiri. Margin di atas rata-rata industri atau pasar menunjukkan finansial yang efisien dan stabil. Namun, margin yang di bawah rata-rata industri dapat menunjukkan potensi kerentanan finansial terhadap penurunan ekonomi atau kesulitan finansial jika tren berkembang.
Margin laba operasional sangat bervariasi di berbagai industri dan sektor. Misalnya, rata-rata margin operasi di industri pakaian berjalan lebih rendah dari rata-rata margin laba operasi di bidang telekomunikasi. Para pedagang besar atau ritel, dapat menggunakan margin yang lebih rendah karena volume penjualan yang besar. Sebaliknya, usaha kecil dan mandiri membutuhkan margin yang lebih tinggi untuk menutup biaya dan tetap menghasilkan keuntungan.
Sebuah Perusahaan A melaporkan jumlah pendapatan operasional sebesar 61 juta rupiah untuk tahun fiskal yang berakhir pada 30 September 2017. Total penjualan atau pendapatan perusahaan A adalah 229 juta rupiah di periode yang sama.
Akibatnya, margin laba operasional perusahaan A untuk 2017 adalah 26,6%. Namun, angkanya itu sendiri tidak informatif sampai dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Dengan menganalisis 3 tahun terakhir, Margin operasional perusahaan A telah menurun sebesar 3,4% sejak 2015. Analisis dari margin operasi perusahaan harus fokus pada bagaimana margin dibandingkan dengan rata-rata industri dan pesaing terdekatnya, apakah margin perusahaan menunjukkan tren peningkatan atau penurunan dari tahun ke tahun.
Perusahaan menggunakan margin laba operasional untuk melihat tren pertumbuhan dan menunjukkan pengeluaran yang tidak perlu. Biaya yang tidak perlu ini perlu dihilangkan dengan pemotongan biaya, yang mana bisa meningkatkan batas bawah. Untuk mengukur kinerja perusahaaan, investor bisa membandingkan keuangan antar perusahaan dengan industri yang sama. Namun, margin laba operasional juga berguna untuk mengembangkan strategi bisnis yang efektif serta menunjukkan penghitungan perbandingan bagi investor.
Diunggah {{ article.formatted_published_at }}