Laporan Keuangan

Menghitung Pendapatan Perusahaan

  • Oleh: Admin Tes
  • Diunggah 20 November 2020

Pendapatan merupakan jumlah uang yang diterima perusahaan dari hasil penjualan barang atau jasa yang dibayarkan oleh pelanggan. Pendapatan yang diterima oleh perusahaan biasanya berada pada baris pertama pada laporan laba rugi sebagai pendapatan, penjualan, penjualan bersih, atau pendapatan bersih.

Perusahaan lebih memperhatikan baris pertama ini daripada lainnya karena faktor utama dalam menentukan bagaimana bisnis itu berjalan. Pendapatan menunjukkan secara jelas berapa banyak uang masuk ke perusahaan dari hasil penjualan produk.

Perubahan pendapatan dapat dianalisa untuk memastikan jika strategi pemasaran berjalan, dan bagaimana perubahan harga berdampak pada jumlah permintaan produk serta banyak temuan lainnya.

Menghitung Pendapatan

Cara yang biasa dilakukan oleh sebagian besar perusahaan untuk menghitung pendapatan terlepas dari metode yang digunakan yaitu perusahaan seringkali melaporkan pendapatan bersih (tidak termasuk diskon dan refund) daripada pendapatan kotor.

Contohnya, jika ada perusahaan membeli sepasang sepatu seharga Rp 60.000 dan menjual 2 pasang sepatu yang masing-masing harganya sebesar Rp 100.000. Diskon 2% diberikan bila dibayarkan secara tunai dalam neraca, maka pendapatan kotor yang dilaporkan perusahaan yakni 2 pasang sepatu dikalikan Rp 100.000 menjadi Rp. 200.000. Pendapatan bersih perusahaan maka menjadi Rp 200.000 dikalikan 0,98 menjadi Rp 196.000. Dalam laporan laba rugi nantinya akan dicatat senilai Rp 196.000.

Rumus sederhana untuk menghitung pendapatan:

Jumlah unit terjual x harga rata-rata

atau

Jumlah pelanggan x rata-rata harga jasa yang disediakan

Catatan: Pengeluaran dan potongan lainnya dikurangi dari pendapatan perusahaan menjadi laba bersih.

Pendapatan Lain-Lain

Dalam laporan keuangan, ada kolom yang disebut pendapatan lain. Pendapatan ini adalah uang yang diterima perusahaan dari kegiatan yang tidak berhubungan dengan bisnis utama. Contohnya, jika perusahaan pakaian menjual produknya, maka akan dicatat sebagai pendapatan.

Namun, jika perusahaan tersebut yang menyewakan gedung atau mesinnya, maka uang yang diterima dicatat sebagai pendapatan lain-lain.

Ada praktek yang dilakukan perusahaan yaitu pendapatan lain-lain dicatat dengan nominal yang lebih kecil daripada pendapatan bersih jika pendapatan pada kuarter tersebut mengecewakan. Ini terjadi pada perusahaan yang dimonitor secara ketat karena angka pada pendapatan bersih diproyeksikan oleh situs investasi, dan nominalnya sering digunakan untuk menentukan performa bisnis pada perusahaan tersebut.

Pencatatan Pendapatan

Pendapatan dicatat ketika barang atau jasa sudah terjual. Pendapatan tidak akan dicatat ketika pembayaran diterima, akan tetapi sebelum diterima. Ini dikarenakan perusahaan sering menjual barang secara kredit yang nantinya dibayar setelahnya. Pada neraca perusahaan, bagian ini disebut piutang usaha yang mana jumlahnya nantinya dianggap perusahaan sebagai pendapatan.

Ketika pembayaran telah dilakukan, pendapatan tidak meningkat seperti yang sudah dicatat. Pada neraca, piutang usaha menurun dan uang kas meningkat.

Kegunaan Pencatatan Pendapatan

Pendapatan sangat penting ketika menganalisa margin kotor yakni pendapatan dikurangi harga pokok penjualan, atau juga menganalisa rasio keuangan seperti persentase margin kotor yaitu margin kotor dibagi pendapatan. Rasio ini digunakan untuk menganalisa berapa banyak perusahaan memilika sisa setelah biaya biaya barang dihapus.

Bayangkan, perusahaan hampir menjadi artistik ketika menangani baris atas pendapatan bersih. Contohnya, jika perusahaan ingin menurunkan biaya barang danga, maka baris atas margin pendapatan bersih akan telihat besar nilainya, lalu perusahaan bisa menyewa barang dagangnya atau menawarkannya menjadi premium. Penggunaan metode ini akan menghasilkan pendapatan bersih yang lebih tinggi daripada sekedar menjual barang atau jasa dengan biaya dasar.

Kesimpulan

Proses menghitung pendapatan perusahaan sangat jelas dan mudah. Namun, akuntan dapat menyesuaikan angkanya secara legal sehingga perlu pihak lain yang penasaran untuk menggali lebih dalam laporan keuangan perusahaan tersebut untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang perolehan pendapatan daripada sekedar melihat angka-angkanya sepintas saja. Terutama ini bagi investor yang ingin mengetahui tidak hanya pendapatan perusahaan, tapi juga dampak yang terjadi setiap kuarternya.

Artikel Terkait

Artikel Terbaru