Laporan Keuangan

Perbedaan Arus Kas dan EBITDA

  • Oleh: Admin Tes
  • Diunggah 13 Agustus 2020

Para analis menggunakan sejumlah metrik untuk menentukan profitabilitas atau likuiditas suatu perusahaan. Pendapatan sebelum bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi atau Earnings before interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sering dijadikan sebagai sinonim cash flow, namun ternyata berbeda dalam hal-hal khusus. 

 

Definisi EBITDA

EBITDA menjadi populer pada 1980-an dengan bangkitnya industri leveraged buyout atau pembelian terutang atau beli utang. Hal itu digunakan untuk membangun profitabilitas relatif perusahaan dengan model bisnis yang serupa, dan juga ukuran kemampuan perusahaan untuk membayar hutang. Karena metrik ini tidak didefinisikan berdasarkan Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) atau Prinsip-prinsip Standar Akuntansi Keuangan secara umum, perhitungannya bervariasi dari perusahaan satu dengan lainnya.

Meski demikian, rumus dasarnya adalah operating income atau pendapatan operasional dimana pendapatan bersih dikurangi biaya operasional dan harga pokok penjualan, dengan depresiasi dan amortisasi yang ditambah kembali. Terdapat cara kedua untuk menghitungnya, karena mereka sama maka tergantung pilihan masing-masing. EBITDA bertujuan untuk menetapkan jumlah uang tunai yang dapat dihasilkan perusahaan sebelum menghitung aset tambahan atau biaya yang tidak terkait dengan operasi bisnis yang utama.

 

Rumusan menghitung EBITDA

Cara menghitung EBITDA dapat dilakukan dengan 2 cara berbeda. Cara pertama itu mudah dan hanya membutuhkan penambahan sederhana. Berikut rumusan yang pertama:

 

EBITDA = laba bersih + bunga + pajak + depresiasi + amortisasi 

 

Bisa dilihat, rumusan ini relatif mudah. Cara kedua untuk menghitung EBITDA memakai cara yang lebih sedikit berbeda, caranya adalah sebagai berikut:

 

EBITDA = pendapatan operasional + Depresiasiasi Amortisasi

 

Rumusan yang kedua ini lebih sering digunakan jika kamu telah menerima lembar perhitungannya, karena sebelumnya pendapatan operasional telah dihitung. Metode apapun yang kamu gunakan, sebaiknya pertimbangkan bahwa EBITDA ini mungkin tidak dapat memberi gambaran keuangan yang lengkap sesuai kebutuhan Anda.

 

Cash Flow atau Arus Kas

Pada kenyataannya, likuiditas suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh hal-hal seperti bunga pinjaman, pendapatan investasi, dan pajak. Manajemen cash flow yang bijaksana itu yang bertanggung jawab atas semua dana yang masuk dan keluar dari bisnis selama periode yang ditentukan, sehingga perhitungan cash flow secara inheren (melekat) berbeda dengan EBITDA.

Banyak perusahaan memerlukan pembelanjaan atau pengeluaran modal dalam jumlah yang besar untuk alat berat atau fasilitas khusus. Fasilitas dan peralatan tersebut terdepresiasi dari waktu ke waktu dan membutuhkan perawatan serta diganti secara berkala. Jenis pengeluaran ini masuk dalam perhitungan cash flow, bukan EBITDA. Karena banyak mengabaikan jenis-jenis pengeluaran, EBITDA dapat dengan cepat membuat perusahaan terlihat lebih berubah dari sebelumnya. Cash flow adalah metrik yang jauh lebih komprehensif dan memberikan ukuran kondisi kesehatan keuangan perusahaan yang lebih handal.

Artikel Terkait

Artikel Terbaru