Laporan Keuangan

Rasio Pengembalian Penjualan

  • Oleh: Admin Tes
  • Diunggah 11 November 2020

Rasio pengembalian penjualan atau Return on sales (ROS) adalah rasio yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi operasional perusahaan. Ukuran rasio ini memberikan pengetahuan mengenai berapa banyak keuntungan yang akan dihasilkan dari penjualan. Peningkatan ROS menunjukkan kalau perusahaan berkembang lebih efisien, sementara penurunan ROS dapat menandakan masalah keuangan yang akan datang. ROS sangat erat kaitannya dengan margin laba operasi perusahaan.

Rumus perhitungan Return on Sales

                  Laba Operasi

ROS = ------------------------------

                 Penjualan Bersih

Keterangan:

  • ROS = Return on Sales
  • Laba operasi dihitung sebagai pendapatan sebelum penjualan dan pajak atau EBIT.

Saat menghitung Return on Sales (ROS), investor mungkin memperhatikan bahwa beberapa perusahaan melaporkan penjualan bersih sementara yang lainnya melaporkan pendapatan. Penjualan bersih adalah total pendapatan dikurang kredit atau pengembalian dana ke pelanggan untuk pengembalian barang dagangan. Penjualan bersih kemungkinan tercatat atau tertulis pada perusahaan industri retail, sementara perusahaan lain menulisnya daftar pendapatan. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung laba penjualan.

  1. Tentukan penjualan bersih pada laporan laba rugi, namun bisa juga tercatat sebagai pendapatan.
  2. Tentukan laba operasi pada laporan laba rugi. Pastikan untuk tidak memasukkan aktivitas dan pengeluaran, seperti pajak dan biaya bunga.
  3. Lalu bagi laba operasi dengan penjualan bersih.

Return on sales adalah rasio finansial yang menghitung efisien suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari pendapatan penjualannya. Hal ini mengukur kinerja perusahaan dengan menganalisis persentase total pendapatan yang dapat diubah menjadi pendapatan operasional.

Perhitungan ini menunjukkan seberapa efektif suatu perusahaan memproduksi produk inti dan layanan, serta manajemen menjalankan bisnis. Namun, ROS digunakan sebagai indikator baik itu efisiensi dan profitabilitas. Investor, kreditor dan pemegang hutang lainnya mengandalkan rasio efisiensi ini karena rasio tersebut secara akurat mengkomunikasikan persentase dari kas operasi perusahaan terhadap pendapatan dan memberikan wawasan tentang potensi dividen, potensi investasi dan kemampuan perusahaan dalam membayar kembali hutang.

ROS digunakan untuk membandingkan perhitungan periode saat ini dengan perhitungan periode sebelumnya. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk melakukan analisis tren dan membandingkan kinerja efisiensi internal dari waktu ke waktu. Hal ini juga berguna untuk membandingkan persentase ROS satu perusahaan dengan perusahaan pesaing, berapapun skalanya.

Perbandingan ini membuat lebih mudah untuk menilai performa dari perusahaan kecil dalam hubungan dengan perusahaan Fortune 500. Namun, ROS sebaiknya digunakan untuk membandingkan perusahaan-perusahaan dalam industri yang sama karena industri yang bervariasi. Misalnya pada grosiran, memiliki margin yang lebih rendah sehingga ROS lebih rendah dibandingkan perusahaan teknologi.

Contoh Penggunaan Return on Sales

Sebagai contoh, perusahaan yang menghasilkan Rp 100,000 dalam penjualan dan membutuhkan Rp 90,000 total biaya untuk menghasilkan pendapatan kurang efisien dibandingkan perusahaan yang menghasilkan Rp 50,000 dalam penjualan namun hanya memerlkukan Rp 30,000 dalam total biaya.

ROS akan lebih besar jika manajemen perusahaan berhasil memotong biaya saat meningkatkan pendapatan. Dari contoh yang sama, perusahaan dengan penjualan Rp 50,000 dan biaya atau rugi Rp 30,000 memiliki laba operasi Rp 20,000 dan ROS 40% (Rp 20,000/Rp 50,000). Jika tim manajemen perusahaan ingin meningkatkan efisiensi, fokus dalam meningkatkan penjualan selagi meningkatkan biaya atau perbelanjaan secara bertahap, atau dapat fokus dalam menurunkan biaya selagi mempertahankan atau meningkatkan pendapatan.

Perbedaan antara ROS dan Margin Operasi

ROS dan Margin Laba Operasi sering digunakan untuk menggambarkan rasio keuangan yang serupa. Perbedaan utama setiap penggunaannya terletak pada rumusannya masing-masing. 

Standar penulisan rumus Margin Operasi adalah pendapatan operasi dibagi penjualan bersih. Perumusan ROS sangat mirip, hanya pembilangnya biasanya ditulis sebagai EBIT, penyebutnya tetap penjualan bersih. 

Penggunaan ROS

ROS sebaiknya hanya digunakan untuk membandingkan perusahaan yang beroperasi di industri yang sama, dan idealnya diantara perusahaan yang memiliki model bisnis dan angka penjualan tahunan yang sama. Perusahaan di industri yang berbeda dengan model bisnis yang sangat berbeda memiliki Margin Operasi yang sangat berbeda, jadi akan membingungkan jika membandingkannya dengan menggunakan EBIT.

Untuk mempermudah membandingkan efisiensi penjualan antara perusahaan dan industri yang berbeda, banyak analis menggunakan rasio profitabilitas yang dapat menghilangkan efek dari kebijakan pembiayaan, akuntansi, dan pajak: EBITDA. Misalnya, dengan menambahkan kembali depresiasi, margin operasi perusahaan manufaktur besar dan perusahaan industri berat yang lebih sebanding.

EBITDA terkadang digunakan sebagai proksi untuk mengoperasikan arus kas karena tidak termasuk biaya non-tunai, seperti depresiasi. Namun, EBITDA tidak sama dengan arus kas. Hal itu karena tidak menyesuaikan peningkatan pada modal kerja atau akun untuk pengeluaran modal yang diperlukan untuk mendukung produksi dan memelihara aset dasar perusahaan seperti arus kas operasi.

Artikel Terkait

Artikel Terbaru